"Assalamu'alaikum...WeLcOm3 iN Nisa's BloG....n_n...!"

ReLiGiOn IdoL

ReLiGiOn IdoL

KARA Jumping n Mister

Rabu, 14 Juli 2010

Bekatul Disulap Jadi Bakpia

Bekatul Disulap Jadi Bakpia

Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Rabu, 14 Juli 2010 - 16:00 wib

Mahasiswa UGM pembuat bakpia bekatul (Foto: dok. UGM)

JAKARTA - Bekatul dikenal sebagai pakan ternak. Namun, banyak yang belum mengetahui, sebenarnya bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Keunggulan gizi tersebut dimanfaatkan lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) Yogyakarta dalam membuat penganan khas Yogyakarta, bakpia.

Berawal dari keikutsertaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2010, Novi Sigit Purnomo, Fuad Assani, Fauzan Romadlon, Ade Riski Amelia, serta Haritsah Setya Nur Aini mulia memasarkan bakpia bekatul olahan mereka Maret lalu. Produk tersebut mereka namai -Babe Usil-, yang merupakan akronim dari bakpia bekatul usaha orisinil.

Seperti dikutip dari situs UGM, Rabu (14/7/2010), Novi dan kawan-kawan melihat, pemanfaatan bekatul yang sangat melimpah di Indonesia kurang maksimal. Memang, selama ini bekatul dikenal sebagai pakan ternak. Padahal, bekatul juga kaya akan vitamin B, vitamin E, asam lemak esensial, serat pangan, protein, oryzanol, dan asam ferulat. "Jadi sayang jika bahan yang cukup potensial ini tidak termanfaatkan,” jelas Novi.

Novi berharap, pembuatan bakpia bekatul dapat mengubah citra bekatul di masyarakat sekaligus menjadi sarana meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan bekatul. Produk hasil kreativitas anak-anak muda ini telah mendapatkan serifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Babe Usil juga akan mewakili UGM pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2010 di Universitas Mahasaraswati Denpasar 20-24 Juli mendatang. Selain itu, bakpia bekatul belum lama ini meraih penghargaan dari PP Muhamadiyah Yogyakarta sebagai oleh-oleh khas Muktamar 1 Abad Muhammadiyah.

Pembuatan bakpia bekatul memanfaatkan sisa penggulungan padi yang bertekstur halus seperti tepung karena mudah menyatu dengan air sehingga menciptakan adonan yang bertekstur halus pula. Dijelaskan Novi, bekatul tersebut digunakan sebagai isi bakpia.

Cara pembuatannya mudah. Bekatul dikukus selama 30 menit, lalu didinginkan. Setelah itu, bekatul tersebut disangrai untuk mengurangi kadar air. Hal ini perlu dilakukan agar bekatul yang dibuat tahan lama. “Bakpia ini bisa bertahan hingga tiga minggu,” ungkap Novi seraya berpromosi.

Bekatul yang telah disangrai kemudian diberi tambahan aroma rasa. Untuk saat ini, Babe Usil hanya tersedia dalam dua rasa yaitu coklat dan keju. Rencananya, akan dikembangkan juga rasa mocca, kopi, vanilla, dan original. Sekali produksi yang menghasilkan 300 bakpia, dibutuhkan bekatul sebanyak satu kilogram.


Selain bergizi, harga bakpia bekatul ini juga terjangkau, hanya Rp10 ribu untuk satu kotak bakpia bekatul isi 15 butir. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, produksi Babe Usil belum bisa dilakukan secara massal, namun berdasarkan pesanan. Saat ini, Babe Usil baru dipasarkan di pasar minggu pagi (sunday morning) UGM.
(rhs)

Tidak ada komentar: