"Assalamu'alaikum...WeLcOm3 iN Nisa's BloG....n_n...!"

ReLiGiOn IdoL

ReLiGiOn IdoL

KARA Jumping n Mister

Sabtu, 02 Januari 2010

What's new??

Sabtu, 2 Januari 2010 | 13:00 WIB

DUBAI, KOMPAS.com — Dubai yang sempat dilanda kelesuan ekonomi akan meresmikan pembukaan pencakar langit tertinggi di dunia, Senin (4/1/2010). Pencakar itu didesain dengan konstruksi canggih, berstruktur seperti jarum, serta dibangun dari beton, baja, dan kaca. Gedung ini diharapkan akan memperbaiki citra Dubai yang sempat tercoreng karena masalah utang.

Emaar, perusahaan properti besar yang sebagian kepemilikannya dipegang oleh pemerintah, sekaligus pihak yang membangun pencakar langit ini, masih enggan mengatakan ketinggian persis gedung Burj Dubai.

Perusahaan itu hanya mau menyatakan bahwa pencakar langit itu memiliki tinggi lebih dari 800 m, jauh lebih tinggi daripada gedung Taipei 101 di Taiwan setinggi 508 m.

Menurut Bill Baker, insinyur sipil dan struktur, mitra dari Skidmoer, Owings and Merill (SOM) yang berbasis di Chicago dan merupakan perusahaan yang mendesain menara itu, gedung Burj Dubai memberikan standar baru bagi arsitektur pencakar langit.

"Tadinya kami kira gedung ini akan lebih tinggi sedikit saja dari menara Taipei 101. Tapi Emaar terus meminta kami mempertingginya dan tadinya kami tak tahu sampai seberapa," ujarnya, "Dan semakin tinggi kami membangun, kami menemukan bahwa kami bisa membangun lebih daripada yang semula diperkirakan."

Ia juga menambahkan, "Kami belajar banyak dari menara Burj Dubai. Aku perkirakan, kami bisa membangun gedung setinggi 1 km. Kami optimistis bisa lebih tinggi lagi."

Pencakar langit Burj Dubai terdiri dari 160 lantai, dengan luas 330.000 meter kubik, berisi 31.400 ton baja, dan bisa dilihat dari jarak 95 km. Gedung ini dilengkapi 57 lift untuk keperluan para penghuni, 1.044 apartemen, dan memiliki 49 lantai perkantoran, dan juga hotel yang menyandang logo Giorgio Armani.

Pencakar langit tersebut memiliki desain berbentuk huruf Y, rancangan arsitek Adrian Smith, untuk menyokong struktur inti menaranya, yang mengecil seiring ketinggiannya. Di bagian atas, gedung ini memiliki struktur baja dengan anak menara yang besar. Di tahap akhirnya, beton harus dinaikkan pada ketinggian 605 meter. Ini merupakan sebuah rekor dunia.

Menurut George Efstathiou, salah satu mitra SOM dan manajer proyek pencakar langit itu, bentuk Y itu menjadi "dasar... dan kami memakai referensi geometri Islam dan bentuk-bentuk lengkung lancip...."

Konstruksi gedung ini dimulai tahun 2004 dan telah menghabiskan biaya sekitar 1 miliar dollar AS.

Konstruksinya dijalankan oleh perusahaan Konstruksi dan Ilmu Teknik Samsung dari Korea Selatan, grup BESIX dari Belgia, dan Arabtec dari Uni Emirat Arab.

Pencakar langit ini adalah pusat dari pusat perbelanjaan Perkotaan Burj Dubai yang bernilai 20 miliar dollar AS, yang juga memiliki 30.000 apartemen dan Mal Dubai, yang bisa menampung 1.200 toko. Di dalamnya adalah pusat perbelanjaan indoor terbesar di dunia.

Walau harga properti di Dubai telah turun lebih dari 50 persen pada tahun kemarin, para makelar mengatakan bahwa harga properti di pencakar langit ini tak turun banyak.

"Saya membeli apartemen satu kamar di lantai 80 seharga 3 juta dollar AS pada tahun 2008. Dengan harga yang jatuh itu, kerugian saya besar sekali. Setidaknya perhitungan di atas kertasnya begitu," kata seorang usahawan asal Palestina.

Efstathiou yakin bahwa rekor menara Burj Dubai akan bertahan 10 tahun lagi. "Kami tahu bila hari ini desain pencakar langit baru dimulai, maka pembangunannya butuh tujuh hingga 10 tahun lagi."

Diperkirakan, menara Burj Dubai adalah proyek raksasa terakhir sekelas pulau buatan Palm Jumeirah yang akan mengharumkan nama Dubai. Sementara itu, Dubai harus memulihkan perekonomian mereka terlebih dulu sebelum membangun proyek raksasa lagi. Adapun proyek-proyek lain yang sebelumnya diumumkan, kini pengeksekusiannya diragukan, antara lain Nakheel Tower (1.000 m), menara Silk City milik Kuwait (lebih dari 1.000 m), dan menara Jeddah (1.600 m) oleh biliuner Pangeran Alwaleed bin Talal.

sumber : www.kompas.com


Tidak ada komentar: