BANDUNG, KOMPAS.com - Di beberapa daerah, gerhana matahari sulit terlihat. Namun, di Bandung, khususnya Observatorium Bosscha, warga patut bersyukur sebab gerhana bisa terlihat jelas meskipun hanya sebentar karena terhalang mendung.
Bisa disaksikannya gerhana di Bosscha ini dipercaya berkat doa ratusan pengunjung dan warga yang antusias untuk menyaksikan fenomena alam. Bagaimana tidak, jika saat itu cuaca terus-terusan mendung sejak pagi hari, bahkan sempat gerimis pada Pukul 15.20, tiba-tiba cuaca terlihat cerah.
"Syukurlah, berkat doa bapak-bapak ibu-ibu sekalian, kita bisa melakukan pengamatan," tutur Hakim L. Malasan, Direktur Observatorium Bosscha. Pada saat terjadi gerhana, beberapa pengunjung sempat mengumandangkan shalat gerhana di lokasi. Ini tidak lain untuk mengiringi fenomena menakjubkan karya sang Pencipta.
Tetapi, jika dikaji secara ilmu pengetahuan, Chatief Kunjaya, astronom Observatorium Bosscha yang ikut mendampingi wartawan melakukan pengamatan, memiliki penjelasan secara ilmiah mengapa hal itu bisa terjadi. Ia menjelaskan, ketika gerhana terjadi, sinar radiasi matahari terhalang permukaan bulan sehingga secara tidak langsung ikut memberikan perubahan pada cuaca. "Tekanan panas yang biasa memicu awan jadi berkurang," ujarnya.
"Memang misteri, setiap kali gerhana, seperti halnya tahun lalu, sebelumnya selalu cuaca mendung. Tetapi, pas di saat puncak, tiba-tiba langit cerah. Bisa jadi berkat doa," tuturnya.
Di Bosscha, para pengunjung juga bisa melihat gerhana matahari cincin. Yaitu dengan menyaksikan tayangan langsung dari Bangalore selatan, Bangladesh. Tayangan lewat video streaming ini disajikan di ruang audiovisual Observatorium Bosscha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar